THE BOSS AND PRINCE
Chap 4
Hyorin terus berjalan di trotoar jalan sambill terhuyung. Sungyeol dan woohyun mengikutinya di belakang.
”tsk!” hyorin berdecak kesal diikuti sungeyol dan woohyun yang semakin gemetar mendengarnya.
Hyorin menoleh kebelakang dilihatnye sungyeol dan woohyun yang tersenyum dengan wajah putus asa kemudian meneruskan langkahnya kembali tanpa berkomentar. Woohyun dan sungyeol saling menatap. Mereka heran kenapa hyorin kenapa tidak berbicara sejak tadi. Bukankah seharusnya ia memarahi sungyeol. Yah setidaknya dia akan terus menggerutu sepanjang jalan seperti yang biasa ia lakukan jika sedang marah.
”oh issange.....” kata sungyeol
”hyorin ah~ katakan sesuatu! Kau tidak memarahiku? Dan kenapa kau tidak pulang dengan mobilmu! ” sungyeol benar-benar tidak tahan mellihat sifat aneh hyorin.
”sungyeol ah~ aku menyerah.........” kata hyorin tanpa melihat kearah sungyeol dan masih meneruskan langkahnya.
”mmmm..mworago?” tanya sungyeol tidak percaya.
”aku menyerah”
”hyorin ah kwenchana?” sungyeol mendekat kearah hyorin dan memegang dahi hyorin, memastikan bahwa temannya itu tidak demam.
”apa yang kau lakukan bodoh!”
”kau benar-benar tidak apa apa? Ini tidak seperti presdir Min yang aku kenal!!”
”jadi seperti apa aku??”
”yah setidaknya kau akan marah marah dan berkata kau akan membunuhku!”
”jadi kau ingin aku bunuh?!”
”ti...tidak sih tapi.....”
”apa kau benar2 menyerah?” tanya woohyun
” iya~ aku menyerah... untuk hari ini!! Kita lanjutkan besok! Aku lelah karena tadi seharian di kantor!”
”ha... dasar! Ku kira kau benar-benar menyerah!”
”hey~ menyerah??? Tidak ada dalam kamusku!” kata hyorin percaya diri.
Sungyeol masih terdiam. Apa anak itu benar-benar aneh ! pikitnya sambil melihat hyorin. Tapi baguslah... tidak terjadi apa-apa padaku.. ia tersenyum sambil terus berjalan.
”oo sungyeol ah.. aku lupa sesuatu!” kata hyorin.
”apa??”
Hyorin mengeluarkan benda dari dalam tasnya. Sungyeol kontak menjerit saat ia melihat benda yang ditunjukan hyoirn..
”ini kamera mu.. maaf aku mematahkan lensanya...” kata hyorin santai.
Sungyeol masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kamera yang baru ia beli 1 minggu yang lalu denagn bersusah payah rusak!!!
”kenapa ada padamu?? Dan kenapa lensanyaaaaa AAAAAAAAA!!!!!”
”ya! Shikeuro!! Ini sudah malam jangan menjerit jerit seperti orang gila~” jawab hyorin tidak kalah sinis.
”tadinya aku mau membawa ini agar nanti aku bisa berfoto dengan L tapi karena aku ditolak jadi tidak jadi~~~”
”YA! MINHYORIN!!!!!!!!!!!” sungyeol kalap
”mwo?? Hey!! Jangan marah padaku! Bukankah aku juga tidak marah padamu padahal kau sudah membuatku ditolak oleh L!!!”
”AAAA JINJAAAAA!!!!!”
Woohyun mengambil kamera dari tangan woohyun dan tersenyum tidak percaya.
”jadi kau tidak marah pada sungyeol karena kau juga berbuat salah padanya? Haha...”
Hyorin mengangguk..
”OH~! DAEBAK!!!” kata sungyeol masih tidak percaya dengan suatu hal yang terjadi padanya. Mereka bertiga pulang berjalan kaki sampai dirumah masing-masing. Sungyeol pulang dalam keadaan masih setengah sadar karena shock yang dialaminya dan hyorin masih bertingkah seprti biasa seperti tidak terjadi apa-apa, woohyun hanya tersenyum melihat kelakuan kedua temannya itu. Terkadang ia berfikir, bagaimana bisa ia terjebak dalam sebuah pertemanan yang komplek antara sungyeol dan hyorin.
Esoknya mereka masuk seperti biasa. Hanya saja hyorin cemas kalo beritanya tentang penolakan L akan mucul di headline majalah sekolah. Tapi untung pa yng dipikirkannya tidak terjadi. Baguslah si pangeran itu tidak membocorkan apa yang terjadi tadi malam.
Acara tahunan sekolah untuk berdarmawisata pun dimulai. Seluruh siswa kelas 2 pergi berdarmawisata selama 2hari 1 malam. Acara yang sangat ditunggu-tunggu seisi sekolah terutama para pengurus majalah sekolah karena biasanya pada hari itu kan ada banyak kejadian menarik yang dapat dilaporkan
***
Hyorin duduk sendirian dipinggir sungai sambil memandangi bintang. Tidak lama L datang menghampirinya kemudian duduk disebelahnya. Hyorin memandang ke arah L kemudian kembali melihat kearah langit kembali tanpa mempedulikan kehadiraannya.
”kau sedang apa?” tanya L
”bukan urusanmu..” jawab hyorin.
”ah~ apa itu jawaban tentang seorang yang kemarin lusa bilang bahwa ia menyukaiku?”
Hyorin tiba-tiba mengingat kejadian di cafe saat ia menyatakan perasaannya pada L. ’Benar!!! Rencanaku unutk mendapatkan L untuk menggapai popularitas hampir saja terlupakan! Ah dasar bodoh!’ kata hyorin dalam hati.
Ia langsung memasang wajah manis dan melihat kearah L.
”L gun.. kenapa kau ada disini?” katanya semanis mungkin sambil tersenyum memaksa
L memandangnya dengan wajah heran. ’dia kenapa langsung berubah begitu?’ pikir L dalam hati.
”ah~ aku hanya ingin melepaskan diri dari kerumunan itu...”
’tsk dia sombong sekali’ hyorin sinis
”kemana dua temanmu itu?”
”entahlah mereka menghilang.”
Keadaan menjadi aneh mereka saling diam. Tidak ada topik yang dibicarakan karena memang biasanya mereka tidak pernah berbicara. Dan ini pertama kalinya L mendekati hyorin.
”L gun..”
”mmm?”
”Soal kejadian waktu itu..”
”kejadian apa?”
”fiuh.. saat aku menyatakan perasaanku padamu! aku harap kau tidak menceritakannya pada siapapun terutama pada Sungjong dan Hoya!”
”ah~”
”jangan hanya ah! Kau harus benar-benar tidak memberitahu mereka!!”
”baiklah... lagi pula aku terlalu sering mengalami kejadian itu sehingga aku sudah lupa..”
”aish~ jinja!”
”haha... aku bahkan tidak menyangka bahwa orang seperti mu bisa suka padaku juga.. aku sekarang sangat yakin kalau memang terlahir sebagai pria yang sangat tampan.bahkan para penggemarku menyebutku pangeran” katL percaya diri.
”mwo?!” hyorin merasa sangat mual ketika mendengar kata-kata L.
’DASAR BODOH! Aku tidak benar-benar menyukai mu tahu!! Aku melakukan ini untuk mendapatkan popularitasku kembali..’ kata hyorin dalam hati.
”hyorin ah! Kemari...” terdengar suara sungyeol memanggil hyorin dari kejauhan.
”kurasa aku harus kesana, sungyeol memanggilku.” kata hyorin sambil bergegas pergi meninggalkan L.
Disisi lain dua orang pria masih asik memperhatikan mereka.
”Sungjong ah kau mendengarnya tadi?! Apa aku salah dengar!”
”tidak!! Aku juga mendengarnya~ hoya ya.. ini berita bagus” seorang pria bernama sungjong itu tersenyum licik sambil melihat kearah temannya.
0 komentar:
Posting Komentar